PSMA (prostate specific membrane antigen) merupakan protein (enzim) yang ekspresinya meningkat ratusan kali pada permukaan membran sel-sel kanker prostat. PSMA menjadi target molekuler dari beberapa farmaka berbasis inhibitor PSMA, seperti PSMA-11, PSMA-617, PSMA-1007, DCFPyl, I&T, dan beberapa senyawa lainnya. Farmaka-farmaka berbasis inhibitor PSMA ini dapat diradiolabel dengan radionuklida diagnostik (68Ga, 18F) pada pusat-pusat kedokteran nuklir sehingga dapat digunakan sebagai radiofarmaka PET untuk mencitra kanker prostat dan lesi-lesi metastasisnya.
Baru-baru ini, The Society of Nuclear Medicine and Molecular Imaging (SNMMI) bersama dengan panel para ahli multidisiplin dari The American College of Nuclear Medicine, American College of Physicians, American Society of Clinical Oncology, American Urological Association, Australian and New Zealand Society of Nuclear Medicine, dan The European Association of Nuclear Medicine (EANM) merilis “appropriate use criteria” (AUC) untuk pencitraan prostate-specific membrane antigen (PSMA) menggunakan kamera PET.
Rilis AUC ini mengantisipasi FDA approval dalam waktu dekat untuk beberapa radiofarmaka PET yang mentarget reseptor PSMA. Baru-baru ini FDA memberikan izin edar bagi radiofarmaka 18F-DCFPyl (pada Mei 2021) dan 68Ga-PSMA-11 (pada Desember 2020) untuk pencitraan diagnostik pasien-pasien dengan dugaan atau telah diketahui mengidap kanker prostat.
Di dalam AUC tersebut, dibahas 11 skenario mulai dari staging awal sampai biochemical recurrence dan kanker prostat yang resisten-kastrasi. Pada setiap skenario, kelayakan (appropriateness) penggunaan radiofarmaka PET PSMA dibahas dan diberikan skor, sehingga klinisi terkait dapat mengambil keputusan yang tepat bagi pasien kanker prostat yang dikelolanya.
PET PSMA juga telah diketahui mengkonfirmasi akurasi dari sistem klasifikasi risiko terbaru dari European Association of Urology (EAU), sehingga dapat digunakan untuk mempertajam penilaian risiko kekambuhan pada pasien kanker prostat. Konfirmasi ini didapatkan dari studi multicenter yang melibatkan hampir 2 ribu pasien. Keberhasilan pendekatan teranostik (menggabungkan diagnostik dan terapi) berbasiskan PSMA juga telah mendapatkan pengakuan dunia. SNMMI menobatkan citra teranostik PSMA dari pusat kedokteran nuklir Peter McCallum Cancer Center di Melbourne, Australia, sebagai SNMMI Image of The Year 2018.
– – –
Beberapa pusat kedokteran nuklir di Indonesia telah memulai pencitraan PSMA pada kanker prostat menggunakan kamera PET/CT maupun SPECT/CT, seperti di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan MRCCC Siloam Jakarta. Departemen Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dalam hal ini menggunakan radiofarmaka 177Lu-PSMA-D4 yang memaksimalkan pendekatan teranostik dengan memanfaatkan keunggulan radionuklida 177Lu sebagai radionuklida diagnostik sekaligus terapi. Sementara, MRCCC Siloam Jakarta menawarkan pelayanan diagnostik PET PSMA menggunakan 18F-PSMA-1007.
Pengalaman klinis penanganan kanker prostat di Indonesia juga telah diseminarkan oleh PKNTMI secara hybrid bersama Dr. Harshad R. Kulkarni (Theranostic center for Molecular Radiotherapy and Precision Oncology di Zentralklinik Bad Berka, Jerman) dan rekan-rekan sejawat spesialis urologi dan sejawat spesialis penyakit dalam pada Prostate Theranostic Workshop 2021 pada 20 November 2021 lalu di Hara Cafe & Resto, Bandung.
Pusat-pusat kedokteran nuklir di Indonesia akan terus mengembangkan teknik diagnostik maupun terapi kanker prostat menggunakan radiofarmaka berbasiskan inhibitor PSMA. Melalui PKN-TMI, para ahli kedokteran nuklir di Indonesia terus memperbarui pengetahuan dan pengalaman mereka serta menjalin kerja sama dengan berbagai bidang spesialisasi yang terkait dengan manajemen kanker prostat untuk memberikan pelayanan terbaik, personalized, dan berbasis bukti (evidence-based) bagi para pasien kanker prostat.
(aa)
Sumber: Dokumentasi PKN-TMI, dari berbagai sumber.