Kedokteran Nuklir Teranostik Molekuler

Berita

Selamat jalan, Prof. Johan

Segenap keluarga besar Kedokteran Nuklir Indonesia berduka. Prof. Dr. Johan S. Masjhur, dr., SpPD-KEMD, SpKN., Bapak Kedokteran Nuklir Indonesia dan Guru Besar Emeritus Fakultas Kedokteran Unpad, meninggal dunia pada usia 81 tahun di RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung, Sabtu, 13 Mei 2023 pukul 01.31.

“Melalui kedokteran nuklir, dapat dievaluasi suatu penyakit pada tingkat molekul, memprediksi jalannya penyakit, membantu merancang pengobatan yang spesifik, memantau khasiatnya, serta melakukan penyesuaian apabila pengobatan tersebut tidak efektif,” ujar Prof. Johan dalam pidato purnabakti, 26 April 2013.

Prof. Johan S. Masjhur lahir di Payakumbuh, 28 Februari 1942. Setelah menyelesaikan studi Sarjana Kedokteran di FK Unpad pada 1968, beliau melanjutkan pendidikannnya ke jenjang Program Spesialis Penyakit Dalam FK Unpad dan lulus pada 1976, serta meraih gelar doktor dari Program Doktor Ilmu Kedokteran FK Unpad. Beliau juga menimba ilmu Kedokteran Nuklir dari Asia School of Nuclear Medicine pada 1993. Beliau merupakan salah satu pionir pelayanan kedokteran nuklir di Indonesia dan membidani lahirnya Perhimpunan Kedokteran Nuklir Indonesia (baca sejarah lahirnya PKN-TMI di sini)

          

     

Pada pidato purnabakti yang disampaikan pada 26 April 2013, Prof. Johan menyampaikan bahwa kedokteran nuklir merupakan cabang ilmu kedokteran yang dihasilkan dari hasil pemikiran dan temuan para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, fisika, kimia, farmasi, teknik rekayasa dan mikroelektronika serta ilmu kedokteran itu sendiri. Almarhum Prof. Johan S. Masjhur pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Ilmu Kedokteran Nuklir FK Unpad/RSHS 1980-2006, Ketua Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Nuklir FK Unpad/RSHS 1999-2007, Ketua Kolegium Ilmu Kedokteran Nuklir FK Unpad/RSHS 2000-2006, Ketua Lembaga Penelitian Unpad 1999-2007, serta Sekretaris Senat Unpad 2007-2011. Di luar Unpad, Prof. Johan pernah menjabat sebagai Vice President Asia Oceania Thyroid Association (AOTA) pada 2010-2015. Pada Agustus 2019, bersama kolega-koleganya dari berbagai disiplin ilmu yang terkait dengan tiroidologi, Prof Johan mendirikan Indonesian Thyroid Association (InaTA). Sampai akhir hayatnya, beliau masih menguji calon dokter spesialis kedokteran nuklir.

Almarhum Prof. Johan S. Masjhur mendapat penghormatan terakhir melalui upacara yang digelar di Masjid Al-Jihad Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Sabtu (13/5/2023) siang. Almarhum dilepas secara resmi oleh Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti. “Universitas Padjadjaran menyampaikan duta cita mendalam. Beliau adalah sosok luar biasa dan berjasa bagi Unpad,” kata Rektor. Usai mendapat penghormatan, almarhum langsung diberangkatkan ke TPU Cibarunai Kota Bandung.*

 

Prof. Johan telah mewariskan kedokteran nuklir dari generasi ke generasi. Meskipun beliau telah berpulang mendahului kita semua, namun api semangat dan keteladanan beliau senantiasa menerangi langkah perjuangan pengembangan kedokteran nuklir di Indonesia. Selamat jalan, Prof Johan.*

 

_______________________________________
Sebagian merupakan kutipan dari laman resmi Unpad, berita asal di sini.

Scroll to Top
Open chat
1
Butuh Bantuan?
Selamat datang di website Perhimpunan Kedokteran Nuklir dan Teranostik Molekuler Indonesia (PKN-TMI), silahkan hubungi tim kami sekiranya Anda membutuhkan informasi lebih lanjut.