World Cancer Day yang diselenggarakan setiap tanggal 4 Februari dan dipimpin oleh Union for International Cancer Control (UICC), merupakan inisiatif global yang bertujuan untuk menginspirasi kesadaran yang lebih besar akan kanker dan tindakan dalam mencegah, mendeteksi, dan mengobati penyakit dengan lebih baik.
World Cancer Day 2022 mengusung tema kampanye “Close The Care Gap” diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang kurangnya kesetaraan dalam perawatan pasien kanker dan menjelaskan hambatan yang ada bagi banyak orang dalam mengakses layanan dan menerima perawatan yang mereka butuhkan, dan bagaimana hambatan ini berpotensi mengurangi peluang seseorang untuk bertahan hidup dari kanker.
World Cancer Day 2022 menandai tahun pertama dari kampanye baru selama tiga tahun ke depan yang berfokus pada masalah kesetaraan. Tema kampanye “Close The Care Gap” ini meningkatkan kesadaran tentang kurangnya kesetaraan dalam perawatan kanker dan menjelaskan hambatan-hambatan yang ada bagi banyak orang dalam mengakses layanan dan menerima perawatan yang mereka butuhkan – dan bagaimana hambatan ini berpotensi mengurangi peluang seseorang untuk bertahan hidup dari kanker.
Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi beban kesehatan di seluruh dunia. Data dari Global Burden of Cancer (GLOBOCAN) yang dirilis oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa jumlah kasus dan kematian akibat kanker sampai dengan tahun 2018 sebesar 18,1 juta kasus dan 9,6 juta kematian. Kematian akibat kanker diperkirakan akan terus meningkat hingga lebih dari 13,1 juta pada tahun 2030. GLOBOCAN menyebutkan bahwa negara-negara di Asia memiliki kontribusi terbesar terhadap kasus kanker di seluruh dunia. Hal ini bisa disebabkan karena memang sebagian negara dengan populasi besar seperti Cina, India, dan Indonesia berada di Asia.
Kanker di Indonesia juga berkontribusi terhadap transisi epidemiologi dan beban ganda permasalahan kesehatan masyarakat. Kejadian kanker menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan setiap tahun. Data hasil Riskesdas tahun 2013 dan tahun 2018 menunjukkan adanya peningkatan prevalensi kanker di Indonesia dari 1,4‰ menjadi 1,49‰. Data dari Rumah Sakit Kanker Dharmais pada tahun 2018 menunjukkan bahwa kasus kanker terbanyak adalah kanker payudara sebesar 19,18%, kanker serviks sebesar 10,69%, dan kanker paru-paru sebesar 9,89%.
– – –
Teranostik nuklir adalah gabungan terapi dan diagnostik dengan menggunakan pencitraan kedokteran nuklir (radionuklida/radiofarmaka). Kedokteran nuklir teranostik saat ini dan di masa yang akan datang akan semakin memiliki peran penting dalam pengelolaan pasien kanker. Teranostik nuklir dengan Lutetium-177 PSMA untuk kasus Metastatic Castration Resistant Prostate Cancer (MCRPC) misalnya, sudah mulai dilakukan di Indonesia, yaitu di RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung sejak tahun 2020, dan dalam waktu dekat di RS Siloam MRCCC Jakarta.
Kedokteran nuklir di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang sejak akhir tahun 1960-an. Saat ini, Indonesia sedang berjuang untuk memperluas praktek kedokteran nuklir di seluruh pulau-pulau besar, dengan dipasok oleh pusat pendidikan Kedokteran Nuklir di Universitas Padjadjaran/ Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung, yang merupakan satu-satunya pusat pendidikan dokter spesialis kedokteran nuklir di Indonesia.
Keberhasilan pengobatan radioiodin untuk kanker tiroid yang telah terbukti efektivitasnya dalam jangka panjang, penelitian kedokteran nuklir yang semakin berkembang, kerjasama-kerjasama strategis dengan pemerintah dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN, saat ini di bawah Badan Riset Nasional, BRIN) membawa harapan untuk segera terwujudnya praktek teranostik nuklir sehari-hari dapat semakin berkembang dan merata di seluruh Indonesia dalam waktu yang tak lama lagi.
Bersama-sama dengan komunitas penyintas kanker dan penyakit tiroid seperti Pita Tosca, PKN-TMI terus berusaha mensosialisasikan peran dan manfaat kedokteran nuklir bagi pengobatan kanker. Berikut di bawah ini adalah pusat-pusat kesehatan dengan fasilitas kedokteran nuklir di Indonesia (per 2022):
(sumber: Pita Tosca)